Jumat, 13 Januari 2012

Tips Bergaul Remaja Secara Sehat

Bergaul Dan Berteman Dengan Etika dan Cara Yang Sehat

Remaja perlu aturan untuk perlindungan diri dalam pergaulan modern sekarang ini. Mereka harus mengetahui bagaimana cara bersosialisasi dengan lingkungan dan bagaimana cara membuka diri serta berinteraksi, sehingga mereka dapat menjadi bagian yang berguna untuk masyarakat.
Seorang remaja yang menarik bisa berteman dengan siapa saja. Ia tidak perlu membatasi dirinya dengan anggota sebuah kelompok atau gank, atau lingkaran tertutup lainnya di sekolah atau pada hubungan sosial yang lain. Karena hal ini justru akan menghilangkan jati diri dari remaja itu sendiri dan menghilangkan peluang untuk mendapat pergaulan atau persahabatan yang baru.
Untuk berpacaranpun juga ada aturan main dan sopan santunnya. Dan yang paling yang harus dipegang sebagai prinsip utama untuk remaja adalah, ’say no to sex’. Jangan mudah terpedaya oleh janji manis dan angin surga. Orang yang terlalu sering memberi janji manis dan angin sorga justru biasanya lebih mudah mengingkari terhadap apa yang telah keluar dari mulutnya.
Masalah lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah narkoba, alkohol dan rokok. Remaja harus berani dan tegas untuk mengatakan TIDAK pada semua yang telah disebut itu. Jangan sampai terjerumus pada hal yang sangat merugikan dan mendatangkan penyesalan disepanjang hidupnya.
Selain dua hal penting diatas, buku ini juga membahas tentang aturan atau etika dalam bersilaturahmi, bepergian, mengemudi di perjalanan, dan lain-lain. Bukan hanya sekedar teori, namun juga diberi dengan tips-tips yang bisa langsung bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari oleh remaja. Secara praktis remaja bisa mengetahui bagimana cara berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain, cara bersikap di depan umum, juga cara berbusana yang pantas untuk setiap kesempatan.
Selain untuk remaja, buku ini juga bisa dijadikan acuan bagi orang tua agar lebih paham dan mengerti etika remaja. Karena bagaimanapun juga orangtua juga perlu mengetahui apa yang menjadi permasalahan kaum remaja sekarang. Tujuannya agar tidak terjadi gap atau jurang pemisah antara orangtua dan remaja.

Etika Pergaulan Menurut Agama Islam

“ Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat [49]:13)
Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib bagi setiap manusia yang “masih hidup” di dunia ini. Sungguh menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka, jika ada orang yang mampu hidup sendiri. Karena memang begitulah fitrah manusia. Manusia membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya.
Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Begitu halnya dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri, sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan kekuasaan-Nya.
Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar. Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT (QS. Al_Hujurat [49]:13)
Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan menjadi satu paket ketika Allah menciptakan manusia, sehingga manusia dapat saling mengenal satu sama lainnya. Sekali lagi . tak ada yang dapat membedakankecualiketakwaannya.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu kita tumbuh kembangkan agar pergaulan kita dengan sesama muslim menjadi sesuatu yang indah sehingga mewujudkan ukhuwah islamiyah. Tiga kunci utama untuk mewujudkannya yaitu ta’aruf, tafahum, dan ta’awun. Inilah tiga kunci utama yang harus kita lakukan dalam pergaulan.
Ta’aruf. Apa jadinya ketika seseorang tidak mengenal orang lain? Mungkinkah mereka akan saling menyapa? Mungkinkah mereka akan saling menolong, membantu, atau memperhatikan? Atau mungkinkah ukhuwahislamiyahakandapatterwujud?
Begitulah, ternyata ta’aruf atau saling mengenal menjadi suatu yang wajib ketika kita akan melangkah keluar untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dengan ta’aruf kita dapat membedakan sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri khas pada diri seseorang.
Tafahum. Memahami, merupakan langkah kedua yang harus kita lakukan ketika kita bergaul dengan orang lain. Setelah kita mengenal seseorang pastikan kita tahu juga semua yang ia sukai dan yang ia benci. Inilah bagian terpenting dalam pergaulan. Dengan memahami kita dapat memilah dan memilih siapa yang harus menjadi teman bergaul kita dan siapa yang harus kita jauhi, karena mungkin sifatnya jahat. Sebab, agama kita akan sangat ditentukan oleh agama teman dekat kita. Masih ingat ,”Bergaul dengan orang shalih ibarat bergaul dengan penjual minyak wangi, yang selalu memberi aroma yang harum setiap kita bersama dengannya. Sedang bergaul dengan yang jahat ibarat bergaul dengan tukang pandai besi yang akan memberikan bau asapbesiketikakitabersamanya.”
Tak dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan orang-orang shalih akan banyak sedikit membawa kita menuju kepada kesalihan. Dan begitu juga sebaliknya, ketika kita bergaul dengan orang yang akhlaknya buruk, pasti akan membawa kepada keburukan perilaku(akhlakulmajmumah).
Ta’awun. Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang jika belum tumbuh sikap ta’awun (saling menolong). Karena inilah sesungguhnya yang akan menumbuhkan rasa cinta pada diri seseorang kepada kita. Bahkan Islam sangat menganjurkan kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Rasullulloh SAW telah mengatakan bahwa bukan termasuk umatnya orang yang tidak peduli dengan urusan umat Islam yang lain.
Ta’aruf, tafahum , dan ta’awun telah menjadi bagian penting yang harus kita lakukan. Tapi, semua itu tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas karena Allah. Ikhlas harus menjadi sesuatu yang utama, termasuk ketika kita mengenal, memahami, dan saling menolong. Selain itu, tumbuhkan rasa cinta dan benci karena Allah. Karena cinta dan benci karena Allah akan mendatangkan keridhaan Allah dan seluruh makhluknya. Wallahu a’lam bishshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Temen yg Baek Slalu Komen Donk, g Cuma Lewat Aja!!